Close Menu
Metro Barelang Batam
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Facebook X (Twitter) Instagram
Jumat, Juli 4
  • HOME
  • PERISTIWA
  • METRO
  • NASIONAL
  • KRIMINALITAS
  • POLITIK
  • METRO TV MEDIA
Facebook X (Twitter) LinkedIn VKontakte
Metro Barelang Batam
Metro Barelang Batam
  • HOME
  • PERISTIWA
  • METRO
  • NASIONAL
  • KRIMINALITAS
  • POLITIK
  • METRO TV MEDIA
Home»METRO»Pembangunan Pelabuhan Batam Salah Satu Potensi Sebagai Poros Maritim
METRO

Pembangunan Pelabuhan Batam Salah Satu Potensi Sebagai Poros Maritim

metrobarelangbatam.comBy metrobarelangbatam.com6 September 2021Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Batam (metrobarelangbatam.com) – Senator Kepulauan Riau (Kepri) Richard Pasaribu dapat meyakini kebijakan membangun pelabuhan besar di Batam bisa menjadi driver ekonomi dengan potensi devisa negara yang sangat besar, (05/09/2021).

Menurut Dr. Richard Pasaribu, Anggota DPD RI, dengan cipta kerja dari manajemen atas sampai buruh kasar dan pekerja informal. Dengan biaya investasi pembangunan pelabuhan sekitar Rp 30 Triliun untuk kapasitas 10 juta TEUs, estimasi potensi income-nya per tahun bisa sebesar Puluhan Trillun Rupiah, maka Payback Period bisa dicapai dengan mudah dalam hanya beberapa tahun saja.

Potensi Batam sebagai poros maritim dengan memiliki pusat pelabuhan laut, diharapkan bisa memberikan sumbangan devisa negara yang cukup signifikan.

Karena Batam tidak punya pelabuhan yang besar, maka potensi devisa yang ada semuanya tersedot 100 persen oleh Singapura melalui Port of Singapore Authority (PSA) yang telah mempunyai pelabuhan besar sejak puluhan tahun yang lalu. Batam belum maksimal memanfaatkan letak geografisnya yang sangat strategis yang sebetulnya setara dengan Singapura yang sudah punya PSA bertaraf internasional dengan kapasitas 47 juta TEUs.

“Kalau Pelabuhan Batam sudah terealisasi, bisnis dari jasa kelola pelabuhan bisa mengambil porsi potensi Selat Phillips yang dilalui 25-30 persen kapal-kapal besar di seluruh dunia, yaitu sekitar 2.000 kapal besar sehari. Dari Feasibility Study (FS) proyek pelabuhan tersebut, langkah pertama Pemerintah harus punya strategi nasional yang kekeh. Potensi devisa sudah pasti didapat dari jasa penyediaan tempat-tempat berlabuhnya kapal, pemanduan (pilotage) serta penundaan kapal, penyediaan dermaga, fasilitas lain untuk bongkar muat peti kemas, general cargo, dan lain sebagainya. Keunggulan PSA selama ini mengambil porsi 100 persen lalu lintas kapal dari seluruh dunia yang melewati Selat Philips (kawasan yang memisahkan Batam dengan Singapura),”ucap Richard Pasaribu.

Bahkan alur pelayaran kapal ke Asia Tenggara dan Asia Timur (China, Jepang, Korea), dan juga ke Amerika dan Kanada melintasi Selat Philips. Volume jumlah kapal yang melewati Selat Phillips ada sekitar 25-30 persen  dari volume total seluruh dunia, melewati Selat Philips, yaitu menuju ke Asia Tenggara, Asia Timur (China, Korea, Jepang) atau lintas Filipina menuju ke Amerika dan Kanada, atau kalau ke bawah, lewat laut Jawa, menuju ke Australia, Selandia Baru, atau Amerika Selatan (alur pelayaran), nyata-nyatanya 100 persen dinikmati oleh Negara Singapore.

“FS dengan asumsi 10 persen porsi saja, PSA 90 persen, kan lumayan. Belum lagi dengan multiplier-effect, seperti cipta kerja kita, sampai aktivitas taksi dan ojeknya. Perhitungan potensi devisa negara yang masuk sudah jadi captive market. Sederhananya, dengan investasi membangun Rp 30 T, beberapa tahun saja sudah kembali modal (Payback Period), setelah itu berupa passive income yaitu menjadi devisa negara sebesar puluhan triliun rupiah per tahun,”ujar Richard Pasaribu.

Batam dan Singapura ibarat intan berlian yang seharusnya dipoles agar memberikan nilai tambah yang sangat besar. By the way, Singapura sudah berhasil memolesnya, sedangkan Indonesia masih belum berhasil memolesnya. Belum lagi potensi kilang minyak yang sangat prospektif untuk dibangun di Batam.

“Kabupaten Natuna yang kaya dengan migas, hasil migasnya disalurkan melalui subsea pipeline (pipa bawah dasar laut) yang panjangnya sampai ratusan kilometer, kenapa disalurkan ke Singapura? Pipa tinggal dibelokkan saja ke Batam disalurkan ke kilang minyak kita sendiri, yang tentunya harus kita bangun dahulu. Masa begitu sudah mau sampai ke Batam, pipanya dibelokkan ke Singapura, ke kilang minyak mereka yang ada di Pulau Ayer, Pulau Bukom, dan Pulau Merlimau? Migas yang mereka olah di kilang minyak akan mendapat devisa puluhan triliun per tahun, melalui nilai tambah dari migas mentah ke BBM dan gas. Sementara ini kita masih impor BBM dengan menyedot devisa negara beratus triliun rupiah,”ungkap Richard Pasaribu.

(Toni)

top
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticlePertamina Patra Niaga Apresiasi Pelanggan di Kepri
Next Article Silahturahmi Kapolsek Lubuk Baja Dan Rombongan Ke Rumah Almarhum Dimas Andrean Di Baloi Persero Lubuk Baja
metrobarelangbatam.com
  • Website

Related Posts

PT Desa Air Cargo Batam Kerugian Capai Rp26 Miliar Adanya Empat Gudang Limbah B3 Terbakar

24 Juni 2025

Bea dan Cukai Batam Pantau Terus Mobil Truck Yang Berisi Rokok Tanpa Cukai di Pelabuhan Punggur

18 Juni 2025

Polsek Kawasan Keamanan Pelabuhan (KKP) Giat Bakti Sosial dan Memberi Bantuan Ke Pengurus Masjid Jami’ Nurul Huda

14 Juni 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Our Picks

Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Kapolri Tegaskan Usut Tuntas Peristiwa Kanjuruhan!

2 Oktober 2022

Batam Menjadi Kota Sarang Penyimpanan Rokok Ilegal Luar Negeri dan Rokok Ilegal Lokal

6 April 2022

Bea Cukai Batam Musnahkan 66,78 Juta Batang Rokok Ilegal

30 Desember 2021

Langkah UMKM Pertamina Bisa Memajukan Perekonomian Kepri

5 November 2021
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
Don't Miss
About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Pinterest LinkedIn VKontakte
Popular Posts

PT Desa Air Cargo Batam Kerugian Capai Rp26 Miliar Adanya Empat Gudang Limbah B3 Terbakar

24 Juni 2025

Bea dan Cukai Batam Pantau Terus Mobil Truck Yang Berisi Rokok Tanpa Cukai di Pelabuhan Punggur

18 Juni 2025

Polsek Kawasan Keamanan Pelabuhan (KKP) Giat Bakti Sosial dan Memberi Bantuan Ke Pengurus Masjid Jami’ Nurul Huda

14 Juni 2025
From Flickr
Ascend
terns
casual
riders on the storm
chairman
mood
monument
liquid cancer
blue
basement
ditch
stars
Copyright © 2020. Designed by metrobarelangbatam.com.
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.