MetroBarelangBatam.com, Batam – Tidak ada persetujuan memasang Barrier Gate (Palang Pakir) dan warga komplek Perumahan maganda bersama warga ruko grand niaga penolakan palang pakir prabayar.
Hasil pantau media diperoleh di lapangan, Developer menorah memaksa pasang Barrier Gate prabayar untuk keuntungan pribadi, Minggu (17/08/2025).
Diawal rapat terkait pemasangan Barrier Gate di ruko grand niaga Kelurahan Belian dan Kecamatan Batam Kota, warga komplek Perumahan maganda bersama warga ruko grand niaga menolak adanya Barrier Gate prabayar sangat merugikan warga dan bagi usaha.
Bahkan warga sudah aksi menolak terus pemasangan portal pakir, ini suatu kekecewaan terhadap developer Menorah.
“Komitmen itu awal hanya kasih surat saja ke kami dan tidak semua warga mendapatkan surat pemberitahuan pemasangan one gate portal,” kata Budi, salah satu warga grand niaga, saat di wawancara, Jumat (15/08/2025).
Diawal bulan saya ketemu pihak developer Menorah terkait portal pakir prabayar dan belum ketemu pihak developer Menorah, tetapi pertanggal 1 Juli itu pihak developer Menorah menyebarkan surat pemberitahuan portal pakir prabayar.
Pihak developer menorah sudah memiliki Izin portal pakir prabayar oleh dishub, hanya saja pihak developer tidak memberitahukan izin kepada warga komplek perumahan maganda dan ruko grand pemasangan portal pakir prabayar.
Kata dia, kami juga menolak karena dampak ekonomi dan bisnis bisa merosot, jika sudah pasang portal parkir prabayar.
Cuman pihak developer Menorah tidak ada sosialisasi ke kami adanya pemasangan portal pakir, seharusnya developer Menorah ada sosialisasi ke kami warga maganda dan ruko grand niaga pasti ada solusinya.
“Tapi kami warga maganda dan juga pemilik usaha, pelanggan atau konsumen kami tak mikir dua kali datang ke ruko grand niaga. Karena pelanggan kami akan rugi banyak yang dikeluarkan biaya adanya portal pakir prabayar,” ucap Budi.
Saya bersama warga maganda dan ruko grand niaga sudah menandatangani sepakat penolakan portal pakit prabayar. Bahkan kami juga memasang spanduk penolakan portal pakir prabayar di ruko masing-masing dan malamnya spanduk penolakan portal pakir itu di cabut oleh security ruko grand niaga.
“Pemerintah Kota Batam harus ambil kebijakan permasalahan portal pakir prabayar di komplek perumahan maganda dan ruko grand niaga, agar dampak ekonomi tidak menurun jika tidak ada pemasangan portal pakir prabayar,” tutur Budi.
Pada saat dikonfirmasi, Pemilik Developer Menorah, Welly, terkait portal pakir prabayar sangat bungkam dan keluhan warga komplek perumahan maganda dan ruko grand niaga juga sangat bungkam. Namun chat WhatsApp di blokir Sabtu (16/08).
Hingga berita ini diunggah media belum menerima tanggapan dari Pemilik Developer Menorah Welly.
(Red)