MetroBarelangBatam, BATAM – PT Desa Air Cargo Batam memberikan penjelasan mengenai peristiwa kebakaran hebat yang melanda beberapa gedung di Kawasan Pengelolaan Limbah Industri-B3 (KPLI-B3), Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, pada Senin (23/6) malam. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.09 WIB dan melalap empat unit gudang sekaligus.
Menurut Direktur Utama PT Desa Air Cargo Batam, Kurniawan Chang, menyampaikan kebakaran bermula dari Gudang 11 dan dengan cepat merambat ke tiga gudang lain: Gudang 9, Gudang 10, dan Gudang 12.
“Penyebab kebakaran masih kami serahkan sepenuhnya ke pihak berwenang. Namun titik api mulai dari Gudang 11,” ucapnya, Selasa (24/6/2025).
Di katakannya, tidak ada bahan kimia berbahaya yang tersimpan di lokasi terbakar, melainkan limbah seperti pasir blasting dan kain. Yang membuat api cepat menyebar itu dari limbah kain-kain.
Kata Kurniawan, memperkirakan total kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp26 miliar. Meski begitu, ia memastikan bangunan yang sebelumnya digunakan untuk pemusnahan 2 ton sabu beberapa waktu lalu tidak terdampak.
“Gedung itu terpisah, yang terbakar ini berada di bawah. Jadi tidak ada kaitannya. Lagipula itu (sabu) sudah dimusnahkan semua,” kata Kurniawan.
Setelah api berhasil dipadamkan, perusahaan segera melakukan langkah tanggap darurat. Limbah yang masih ada akan dikemas ulang dan dikirim ke Jakarta.
“Yang pertama kami lakukan adalah menurunkan alat berat untuk memisahkan puing-puing dengan limbah,” jelasnya.
Menambahkan, kondisi di lokasi saat ini masih dalam tahap pendinginan karena beberapa bagian masih terasa panas. Oleh sebab itu, proses evakuasi belum bisa dilakukan secara menyeluruh.
“Kami sudah siapkan beberapa terpal untuk menutup limbah sementara. Setelah dingin, baru kita kemas dan kirim,” ujar Kurniawan.
Guna mencegah potensi pencemaran lingkungan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam dan juga DLHK pusat untuk membantu proses pemulihan lingkungan. Sementara itu, operasional perusahaan dihentikan sementara pascakejadian.
“Hari ini kami tidak menerima pengambilan limbah. Kami setop operasional sehari. Tapi besok kami mulai lagi karena kasihan juga dengan customer,” terangnya.
Sebagai langkah ke depan, PT Desa Air Cargo berencana membentuk tim khusus yang akan siaga di lokasi guna mengantisipasi insiden serupa. Pihaknya tak ingin kejadian seperti ini terulang.
(Red)