metrobarelangbatam.com, Batam – Dalam upaya memberi kepercayaan kembali kepada masyarakat dengan Protokol kesehatan yang sesuai dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang telah teruji, dimana berbagai produk herbal serta pelayanan (treatment) untuk relaksasi dapat meningkatkan imunitas tubuh, akan sangat membantu para pengusaha dan pekerja bidang Spa Wellness mendapat penghasilan kembali setelah sekian lama terpuruk imbas dari pendemi covid19.
Maka 3 asosiasi, IWMA (Indonesia Wellness Master Association), WHEA (Wellness and Healthcare Enterphreneur Association) dan IWSPA (Indonesia Wellness Spa Professional Association) bekerjasama dengan Deputy Sumberdaya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional (YANKESTRAD) Kementerian Kesehatan RI, mengadakan ADVOKASI secara virtual pada hari Rabu, 04 November 2020 pukul 12.00-14.00 wib.
Advokasi ini akan menampilkan para pembicara :
- Deputy Sumberdaya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
- DR.Wisnu Bawa Tarunajaya,SE,M.M
- Direktur YANKESTRAD,Kementrian Kesehatan RI, Ibu Dr.Wiendra Waworuntu,M.Kes
Deputy Sumberdaya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, DR.Wisnu Bawa Tarunajaya,SE,M.M, menjelaskan Advocasi ini di maksudkan untuk mendorong pentingnya pemulihan ekonomi Indonesia melalui kegiatan Spa wellness bersama Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan dari daerah-daerah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Destinasi Wisata serta daerah dimana telah ditemukenali 15 Ethno Wellness Spa Indonesia.
“Sudah diyakini oleh para ahli bahwa Herbal yang digunakan dalam pelayanan (treatment) Spa dapat membantu mencegah berjangkitnya virus dan bakteri, demikian pula efek relaksasi dari pelayanan Spa dapat meningkatkan imunitas tubuh pada seseorang. Dua hal tersebut sangatlah dibutuhkan dalam masa pendemi covid19 saat ini,”katanya.
“Selain itu 3 asosiasi kami juga meyakini bahwa Pendidikan & Pelatihan sebagai kunci kebangkitan dan keberhasilan usaha jasa ( dan produk ) Spa wellness serta berbahai bidang lain nya. Oleh karena itu kami sangat peduli dengan bidang Pendidikan & Pelatihan sebagai bagian dasar dari Human Capital suatu usaha,”ucapnya.
Menambahkan, Menurut Direktur YANKESTRAD,Kementrian Kesehatan RI, Ibu Dr.Wiendra Waworuntu,M.Kes, Untuk itu kami sangat menghimbau kepada para pengusaha khusus nya bidang Spa (Spa stand alone) dan GM hotel (Spa manager di hotel-hotel) serta asosiasi-asosiasi terkait untuk benar-benar memperhatikan hal tersebut guna meningkatkan Kompetensi di bidang nya.
Akhir nya Advokasi ini diharapkan agar semua pihak, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah akan memberi kepercayaan kepada para pengusaha Spa, baik Spa yang di hotel maupun stand alone untuk kembali hadir memberi pelayanan kepada masyarakat dengan melaksanakan Protokol Kesehatan.
“Sesuai Adaptasi Kebiasaan Baru dan pada akhirnya mampu memberi pengahasilan bagi para pekerja nya/Terapis guna membangkit kan ekonomi masyarakat dari sektor Pariwiwsata,”tuturnya.
Adapun para undangan yang diharapkan hadir adalah;
Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Kesehatan dari daerah-daerah Destinasi Wisata dan 15 daerah Ethno Wellness Spa Indonesia ( Jakarta, Jawa Barat, DIY, Semarang, Madura, Bali, Sumatera Utara,Sumatera Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua). Beberapa asosiasi dari lingkup Pariwisata antara lain, PHRI, IHGMA, BSWA, ASPI dan ASTI. Demikian pula para pengusaha/manager Spa, pekerja Spa dari member asosiasi. (Toni)